Sabtu, Juni 27, 2009

Mengenal Syariah Banking

Setelah cukup penat dengan dunia kampus membuka facebook bagi saya adalah wajib a'in yang tidak boleh ditinggalkan, kudu dan harus because karena sebab amarga lan jalaran bagi saya facebook itu 4 SKS. Padahal aktivitas saya di facebook cuman nulis komen sana sini, ikutan quiz dan maen game, serta chatting dengan teman-teman dunia maya saya. Tapi bagi saya, hal itulah yang memberikan angin segar di sela-sela tugas kampus yang semakin hari semakin memangkas waktu liburan.

Pernah sekali, saya berapi-api ketika chatting dengan lawan chatting saya yang berasal dari Malang. Saat itu kami membahas tentang PERBANKAN SYARIAH. Saya yang buta dengan hal tersebut dengan segera mengawali pertanyaan dengan “Apa ce syariah itu?” kepada lawan chatting saya.

Kebetulan lawan chatting saya ini adalah orang cendekiawan, jadi dengan gampangnya dia menjawab setiap pertannyaan – pertannyaan yang saya sodorkan kepadanya. Tapi lama-kelamaan saya kasihan juga padanya, karena pertanyaan saya tidak ada henti-hentinya bak hujan yang turun dengan lebat. Yang paling saya takutkan kalau jari-jari tangannya akan keriting karena menjawab pertanyaan-pertanyaan saya yang terlalu banyak.

Dengan senang hati saya mengucapkan terimaksih kepadanya, yang juga merupakan pertanda akhir dari chatting kami berdua.

Saya yang masih menyimpan segudang pertannyaan di benak saya segera mengetikkan kata “Perbankan Syariah” di mbah GOOGLE. Cukup dengan hitungan seper sekian detik, dokumen-dokumen tentang perbankan syariah bermunculan. Satu persatu saya klik link yang menjelaskan tentang perbankan syariah. Berjam-jam saya melototi layar laptop saya, sampai mata saya terasa perih. Tapi dari situlah saya memperoleh sebuah pengetahuan baru bahwa jika saya tarik garis lurus dari setiap dokumen-dokumen syariah yang saya baca, saya mendapatkan satu titik temu bahwa perbankan syariah itu adalah suatu sistem perbankan yang memiliki prinsip bagi hasil yang memberikan alternatif yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan serta aspek keadilan dalam bertransaksi dan berinvestasi, serta menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Mungkin dengan produk-produknya perbankan syariah dapat menjadi alternatif dalam sistem perbankan yang kredibel dan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.

Mendadak jiwa ekonom saya muncul, “Kalau memang perbankan syariah memberikan manfaat kepada masyarakat dan bank, bukankah hal itu sama dengan bank-bank umum lainnya?“

Oh iyo yo…. (dalam hati saya).” Akan tetapi, meskipun demikian, saya merasa seperti ada hal kecil yang penting yang terlewatkan. Kemudian saya pun memeras otak saya. Dalam beberapa menit, terlintas suatu pemikiran bahwa pasti ada sesuatu yang berbeda dan unik dari perbankan syariah ini.

Secara reflek tangan saya yang masih gatel segera mengetikkan kata perbankan syariah lagi di mbah GOOGLE. Tapi kali ini saya lebih fokus terhadap dampak positif atau contoh-contoh kesuksesan yang berkaitan dengan perbankan syariah.

Dalam pencarian banyak sekali dampak-dampak positif atau contoh-contoh yang saya temukan. Tapi dari kesemuanya ada satu yang memaksa saya untuk meliriknya, dimana dalam satu berita disebutkan bahwa perbankan syariah tidak terkena imbas dari krisis ekonomi global.

Dari prestasi itulah, saya menyimpulkan bahwa itulah sebabnya perbankan syariah memberikan manfaat kepada masyarakat dan bank yang bersangkutan, bahkan suatu Negara. Coba Anda pikir, jika bank syariah tidak terkena imbas dari krisis ekonomi global yang notabene krisis ekonomi global adalah sesuatu yang akhir-akhir ini menjadi virus yang melumpuhkan suatu perekonomian di suatu Negara, berarti bank syariah yang merupakan salah satu pilar-pilar ekonomi yang penting di suatu Negara dapat membantu Negara tersebut dalam menyejahterakan warga negaranya. Mengapa demikian? Hal ini dapat diibaratkan dengan suatu rumah yang jika salah satu pilar pentingnya saja kurang kuat, maka dengan mudahnya roboh diterpa oleh angin dan hujan. Hasil yang berbeda akan ditunjukkan jika pilar-pilar penting ini kuat, maka suatu rumah pun juga akan berdiri kokoh. Semakin kokoh suatu rumah maka sebesar apapun terpaan angin dan hujan tak akan mengganggu kenyamanan penghuninya, dimana rumah dan penghuninya adalah Negara dan rakyatnya.

Harapan saya pun tidak muluk-muluk. Semoga semakin ke depan perbankan syariah akan semakin berjaya.

Dengan syariah semua tenang semua senang.