Jumat, Oktober 15, 2010

Ini kan Sepak Bola bukan di Penjara (-.-)"
















Sepak bola...siapa yang tak kenal dengan olahraga yang satu ini. Hampir semua orang suka ma bola. Selain bikin sehat juga bisa mempersatukan suatu kelompok, suku, etnis, bahkan suatu negara... Kalo ada yang menganggap sebagai Pesta Merayakan Keragaman, "it's okay"... kalau mau dianggap sebagai alat pemersatu bangsa.... "Mungkin mang salah satu tujuan dari olahraga ini."

Tapi gan coba perhatikan photo di atas deh... yang atas sepak bola di luar negeri dan yang bawah sepak bola Indonesia(negara yang aku cintai dan banggakan). Koq Beda banget ya...???
Kalo yang di luar negeri, jarak supporter dengan lapangan bola sangat dekat, bahkan bisa lihat pemain tanpa ada pagar pembatas, jadi kalo mw ambil photo pemainnya, tinggal jeprat-jepret....

Tapi kalo yang di Indonesia, kenapa mesti ada pagar pembatas??? udah tinggi, jarak ke lapangan juga agak jauh...Katanya salah satu wujud merayakan keragaman, tapi koq aneh gini??? Dan yang enggak kalah menariknya... di depan pagar masih ada polisi yang berjaga... buset daaaah!!... ini kan sepak bola... bukan di penjara... (-.-)"

sumber photo:
http://media.vivanews.com/images/2008/09/26/54832_persija_vs_arema.jpg
http://www.clbuzz.com/wp-content/uploads/2009/09/Arsenal-vs-Fulham-epl-2009-highlights.jpg


Rabu, Juni 16, 2010

Tarik dan Setor Tunai via SMS-Banking

Tarik dan Setor Tunai via SMS-Banking

Latar Belakang

Teknologi SMS yang terintegrasi di dalam seluler merupakan salah satu teknologi nirkabel yang sedikit banyak memberikan kontribusi kepada kita dalam berkomunikasi di kehidupan sehari-hari. Tarif yang murah tanpa kehilangan maksud dan isi dari informasi di dalamnya menjadikan teknologi ini diminati oleh kalangan manapun, mulai dari bos-bos di perusahaan hingga tukang becak di pinggir jalan.

Kehadiran teknologi SMS ternyata juga membantu meningkatkan layanan perbankan dalam hal SMS Banking. Para nasabah yang gila teknologi(high tech) merasa dimanjakan dengan fasilitas ini. Cukup dengan mengirimkan SMS maka transaksi perbankan dapat dilaksanakan saat itu juga.

Kemudahan yang diberikan, kepraktisan, kemanan dan kenyamanan yang diberikan kepada nasabah menjadikan SMS Banking makin dinikmati oleh penggunanya, sehingga mengakibatkan pengguna SMS Banking pun makin meningkat. Peningkatan jumlah pengguna SMS Banking seharusnya juga diimbangi dengan peningkatan fasilitas pada teknologi ini.

Peningkatan fasilitas pada SMS Banking salah satunya dapat dilakukan dengan cara melakukan pengembangan dari sisi pelayanan. Jika selama ini, SMS Banking hanya dapat melakukan transaksi perbankan non tunai, maka diharapkan ke depannya salah satu layanan perbankan berbasis SMS ini dapat mekakukan penarikan dan setoran tunai.

Permasalahan

Pengecekan saldo, e-commerce(pembelian tiket pesawat,dsb), transfer uang, pembayaran tagihan(kartu kredit, telepon, PAM, dsb), dan isi ulang pulsa adalah fitur-fitur yang pada umumnya terdapat pada SMS Banking. Sehingga, para nasabah pun dapat melakukan transaksi-transaksi perbankan di atas dimanapun dan kapanpun. Tetapi untuk setor dan tarik tunai uang, maka para nasabah harus rela menuju ke mesin ATM atau kantor cabang bank terdekat.

Untuk menuju ke mesin ATM atau kantor cabang terdekat, bagi masyarakat perkotaan(seperti JAKARTA, SURABAYA dan kota-kota besar lainnya) mungkin tidak begitu masalah, terutama untuk jaraknya. Hal ini dikarenakan, jumlah mesin ATM dan kantor cabang di kota besar lebih banyak dibandingkan dengan yang ada di kota-kota kecil atau di daerah. Jumlah mesin ATM dan kantor cabang yang tidak begitu banyak yang berada di daerah, mau tidak mau jika masyarakat ingin melakukan setoran dan penarikan tunai, mereka harus rela menempuh jarak berkilo-kilo meter untuk menuju ke kantor cabang bank atau mesin ATM terdekat.

Dari pemaparan di atas, bagaimana caranya kita dapat memberikan kemudahan kepada para nasabah agar dapat melakukan transaksi perbankan yang berupa penarikan dan setoran tunai tanpa harus meninggalkan posisinya pada saat itu.

Solusi

Konsep Digital City yang mengusung perpaduan antara layanan publik berbasis ICT dan infrasturktur broadband sebenarnya sudah cukup untuk menghadapi tantangan ini, yaitu bagaimana caranya memberikan kemudahan kepada para nasabah agar dapat melakukan transaksi perbankan yang berupa penarikan dan setoran tunai tanpa harus meninggalkan posisinya pada saat itu.

Sebagai Case Study saya akan mengambil contoh kabupaten Banyuwangi. Alasan saya mengambil sample daerah ini karena di daerah ini memiliki potensi yang cukup besar dalam menyokong perekonomian Jawa Timur. Selain sebagai lumbung padi Jawa Timur, Banyuwangi juga merupakan daerah penghasil ikan dan pengalengan ikan yang potensial di Indonesia, dsb. Sehingga, cash flow di daerah ini cukup baik.

Walaupun memiliki cash flow yang cukup baik, tetapi faktanya masyarakat Banyuwangi kurang begitu berantusias untuk menginvestasikan atau menyimpan uangnya di bank. Bukan karena mereka tidak "ngeh" atau kurang paham dengan manfaat yang akan mereka terima jika mereka menginvestasikan uangnya di bank. Tetapi faktanya adalah jumlah kantor cabang bank dan mesin ATM yang dimiliki di Banyuwangi tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang banyak. Selain itu, untuk menuju ke kantor cabang bank atau mesin ATM terdekat mereka harus menmpuh jarak yang jauh, terutama untuk daerah-daerah terpencil seperti Siliragung, Kalipuro, Pesanggaran, Bangorejo, Wongsorejo, Glen Falloch, dll. Padahal di daerah-daerah itulah yang cukup banyak menyokong perekonomian daerah ini, terutama dalam hal pertanian, perkebunan, dll.

Dengan memanfaatkan teknologi SMS Banking (yang merupakan salah satu wujud nyata dari layanan publik berbasis ICT dan infrastruktur broadband) dan mengkolaborasikannya dengan peranan pemerintah, saya yakin bahwa kita dapat mengatasi masalah ini.

Dalam sistem penarikan dan penyetoran tunai via SMS Banking kita dapat mengadopsi teknologi SMS-Banking yang sudah ada, yaitu:
1. SMS Biasa
Transaksi dilakukan dengan cara mengirimkan SMS dengan kode tertentu ke nomor khusus yang telah disediakan oleh pihak bank.

2. Menu SIM Toolkit
Menu yang sudah terimplementasi pada SIM-Card, misalnya Satelindo@cces, M3Acces, Life in hand (Pro-XL), Navigator64 (Telkomsel)

3. Aplikasi Java
Seluler nasabah harus berteknologi Java dan terlebih dahulu harus menginstall aplikasi SMS-Banking yang telah disediakan oleh bank bertalian. Tetapi dalam penggunaan SMS-Banking tidak perlu lagi mengirimkan kode-kode tertentu.

Cara kerja dari sistem penarikan dan penyetoran tunai via SMS Banking adalah:
1. Pelanggan melakukan SMS Banking seperti biasa, cuma pada saat melakukan penarikan atau penyetoran tunai, pelanggan di haruskan memberitahukan nominal uang yang akan disetor atau ditarik, tentu saja jumlah uang yang disetor ataupun ditarik harus sesuai dengan syarat yang diberikan oleh pihak perbankan, misal untuk penarikan minimal Rp 100.000 dan penyetoran minimal Rp 50.000.

2. Setelah data-data yang diberikan nasabah selesai diproses oleh server bank, maka server bank akan mengirimkan kembali data-data penarikan atau penyetoran uang ke komputer yang ada di daerah yang bersangkutan yang ditempatkan di kantor - kantor pedesaan.

3. Setelah data diterima, maka petugas pengantar/penjemput uang yang ada di desa menuju ke lokasi nasabah yang melakukan transaksi penarikan atau penyetoran uang tersebut untuk mengambil/mengirimkan uang berdasarkan bukti transaksi penarikan/penyetoran yang sebelumnya di print. Dan uangnya ditaruh di box yang terkunci dan hanya dapat dibuka dengan mengkombinasikan kode unik yang ada di sisi pengirim dan penerima.

4. Setelah uang disimpan di kantor desa(jika setor) atau diterima oleh nasabah(jika tarik), maka pihak penerima uang melakukan sms atau telepon sebagai konfirmasi penerimaan/penyetoran uang.

Simulasi:
Di desa Siliragung pak Bejo ingin melakukan penarikan uang tunai, maka:
1. Pak Bejo melakukan SMS banking seperti biasa dan menyebutkan nominal uang yang ingin ditarik, misalnya Rp 500.000,00. Kemudian pihak server bank memproses data yang dikirim oleh pak Bejo.

2. Setelah data diproses, server bank menginformasikan kepada petugas yang ada di kantor desa untuk mengirimkan sejumlah uang berdasarkan data yang dikirimkan oleh pak Bejo.

3. Petugas memasukkan sejumlah uang sesuai informasi yang diterima dan mencetak bukti penarikan untuk ditandatangani pak Bejo. Kemudian petugas men-set kode sesuai dengan kode pengunci box yang diberikan oleh server pusat. Misal kode: 012345

4. Petugas menuju rumah pak Bejo.

5. Petugas mencocokan transaksi id antara transaksi id yang dimiliki oleh pak Bejo dengan transaksi id yang ada di tanda penarikan uang.

6. Jika transaksi id cocok, Pak Bejo membuka Box dengan kode pembuka box yang diberikan oleh server bank sebelumnya. Misal: 210534. Kode yang diterima oleh pak Bejo sengaja dibedakan untuk menghindari pembukaan box di jalan oleh petugas pengantar/penjemput uang. Kode dapat dibedakan dengan mengacak urutannya(mirip proses enkripsi dan deskripsi), dsb.

7. Pak Bejo menghitung uangnya dan melakukan tanda tangan di bukti penerimaan.

8. Petugas menset kode box terbuka(kosong). misal kodenya 000000

9. Pak Bejo mengirimkan sms atau telp ke pihak desa untuk memberitahukan bahwa transaksi penarikan tunai dengan transaksi id sekian berhasil dilakukan.

Jika pak Bejo ingin melakukan penyetoran tunai:
1. Pak bejo menyiapakan uang yang akan disetor

2. Pak Bejo melakukan SMS banking seperti biasa dan menyebutkan nominal uang yang ingin disetor, misalnya Rp 500.000,00. Kemudian pihak server bank memproses data yang dikirim oleh pak Bejo.

3. Setelah data diproses, server bank menginformasikan kepada petugas yang ada di kantor desa untuk mengambil sejumlah uang berdasarkan data yang dikirimkan oleh pak Bejo

4. Petugas menuju rumah pak bejo dengan membawa box yang di set terbuka(kosong) dan tanda penyetoran uang. Misal untuk box yang terbuka kode di set 000000.

5. Petugas mencocokan transaksi id antara transaksi id milik pak Bejo dengan yang ada di surat penyetoran

6. Pak Bejo memasukkan uangnya ke dalam box dan memasukkan no pin tabungannya + no tambahan yang diberikan server bank sebelumnya sebagai kode pengunci box. misal: 0123456012. 0123456 adalah pin pak Bejo dan 012 adalah no tambahan yang diberikan oleh server bank.

7. Petugas kembali ke kantor desa.

8. Pihak desa menginformasikan ke pak Bejo bahwa box yang berisi uang telah diterima dan meminta pak Bejo untuk memberitahu no tambahan yang tadi diberikan oleh server bank, dengan sebelumnya mencocokkan transaksi id antara kedua belah pihak.

9. Pak Bejo memberitahukan no tambahan tersebut.

10. Box ditempatkan ditempat pensensoran box.

11. Petugas desa mensubmit no tambahan ke server bank dan mengisi data-data tambahan yang diperlukan untuk membuka box.

12. Server merespon, lalu jika no tambahan sesuai secara otomatis box yang ada di tempat pensensoran box akan terbuka dan petugas mengambil uang di dalamnya.

13. Petugas melakukan konfirmasi sekalilagi kepada pak Bejo mengenai nominal uang yang disetor.

Rencana Implementasi dan teknologi pendukung

Untuk melakukan implementasi pada sistem ini, kita membutuhkan kerjasama antara pihak perbankan dan pihak-pihak non perbankan:
1. Perangkat desa
Perangkat desa disini berperan sebagai wakil dari pemerintah dalam menjalankan sistem ini. Peran perangkat desa disini adalah memfasilitasi tempat untuk melakukan penyimpanan uang sementara dan sebagai tenaga pembantu administrasi dalam sistem ini. Tentu saja kantor desa yang dipilih harus di survei kelayakan terlebih dahulu.

2. Perbankan
Pihak perbankan akan berperan aktif dalam hal penyediaan fasilitas ini, mulai dari menyediakan tenaga kerja utama dalam transaksi ini, menyediakan perangkat komputer yang akan ditempatkan di kantor-kantor desa terpilih dan perangkat-perangkat tambahan lainnya yang dibutuhkan dalam installasi, dsb.

3. Operator Seluler
Pihak operator seluler juga merupakan pihak yang berperan aktif dalam mendukung transaksi perbankan berbasis SMS ini.

4. Pemuda-pemudi desa
Pemuda dan pemudi desa dapat kita percayai sebagai pengantar dan penjemput uang. Mengapa kita memilih pemuda dan pemudi desa? Hal ini dikarenakan, para pemuda dan pemudi lebih mengenal dan mengetahui seluk-beluk desa. Selain itu, resiko melarikan uang nasabah lebih kecil, karena para pemuda sudah dikenal oleh para nasabah, karena tinggal di desa yang sama. Tetapi, untuk menjadi petugas pengantar dan penjemput uang perlu dilakukan seleksi terlebih dahulu.

5. Kepolisian
Pihak kepolisian sebagai pihak yang menyediakan pos penjagaan di tiap-tiap kantor desa terpilih. Sehingga, keamanannya pun terjamin.

benefit
Dari sisi pemerintah:
Karena dalam sistem ini melibatkan warga desa dan perangkat desa seca keseluruhan maka,
1. Dapat mengurangi pengangguran yang ada di pedesaan
2. Dapat menekan arus urbanisasi, yang pada umumnya mengakibatkan kepadatan penduduk di kota-kota besar
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan
4. Meningkatkan pembangunan desa

Dari sisi dunia usaha:
1. Perbankan:
- Dapat menghimpun dana masyarakat lebih banyak lagi
- Lebih dekat lagi dengan masyarakat sehingga dapat menyalurkan program-program perbankan lainnya, yang tentu saja dapat mendatangkan keuntungan yang lebih besar.

2. Operator seluler:
- Menerima keuntungan dari pulsa dalam transaksi ini

Dari sisi masyarakat:
Lebih mudah jika ingin melakukan transaksi penarikan dan penyetoran tunai karena tidak perlu lagi pergi ke ATM atau kantor cabang bank yang pada umumnya berjarak jauh.

Dan secara keseluruhan, sistem tarik dan setor tunai via SMS Banking ini dapat diimplemenatsikan di kabupaten-kabupaten atau kota-kota di seluruh Indonesia, terutama yang jaringan kantor cabang bank dan ATM nya di kota atau kabupaten tersebut tergolong sedikit.

Rabu, Mei 19, 2010

CAFTA Seluler

Latar Belakang

China-ASEAN Free Trade Area yang aktif per tanggal 1 Januari 2010 secara langsung membawa dampak terhadap perekonomian Indonesia. Di satu sisi, beberapa kalangan tertentu meyakini bahwa CAFTA dapat memicu kenaikan angka pengangguran dan kemiskinan di Indoensia. Hal ini dikarenakan, dengan diberlakukannya CAFTA maka Indonesia akan semakin kebanjiran produk-produk impor yang pada umumnya berharga murah dibandingkan dengan produk-produk dalam negeri yang sejenis, terutama produk-produk impor yang berasal dari China. Akibatnya, produk-produk dalam negeri akan kalah saing dengan produk-produk impor. Dengan kalah saingnya produk-produk dalam negeri maka tidak menutup kemungkinan bahwa para produsen/pelaku bisnis/industri akan gulung tikar.

Di sisi lain, jika CAFTA dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin maka tidak menutup kemungkinan bahwa para pelaku bisnis akan memperoleh keuntungan yang lebih besar atas bisnisnya dibandingkan sebelumnya. Hal ini dikarenakan, produk-produknya akan semakin dikenal atau dikonsumsi lebih luas lagi oleh para konsumen yang tidak hanya berdomisili di Indonesia. Bukan hanya para pelaku bisnis, tetapi pemerintah pun juga akan terkena imbas positif jika mau memaksimalkan CAFTA.

Akan tetapi, dalam kenyatannya tidak semua para pelaku bisnis di Indonesia dapat memaksimalkan CAFTA ini. SAlah satu penyebabnya adalah minimnya informasi seputar CAFTA yang dimiliki oleh para pelaku bisnis. Meskipun hampir setiap hari berita seputar CAFTA diterbitkan melalui media massa atupun internet, tetapi pada umumnya para pelaku bisnis cenderung lebih senang menghabiskan waktunya untuk mengelola usahanya dibandingkan membaca koran, menonton TV atau browsing seputar CAFTA di internet. Oleh karena itu, diperlukannya suatu media yang menyuguhkan informasi seputar CAFTA yang dapat diakses oleh para pelaku bisnis sembari mereka menjalankan bisnisnya. Media tersebut bernama CAFTA Seluler(CASe). CASe adalah suatu teknologi telekomunikasi berbasis SMS dan MMS yang menyuguhkan informasi seputar CAFTA yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan para pelaku bisnis dalam menentukan strategi bisnis dalam menghadapi CAFTA.

Lingkup Permasalahan

Wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan pembangunan yang belum merata bisa menjadi kendala pemerintah dalam mensosialisasikan informasi seputar CAFTA. Kalupun kendala-kendala tersebut dapat diatasi atau dikendalikan belum tentu masyarakat Indonesia, terutama para pelaku bisnis Indoensia mau menyisihkan waktunya untuk mengakses informasi seputar CAFTA tersebut. Mengapa demikian? Prinsip time is money biasanya cenderung lebih kuat dibandingkan mengakses informasi-informasi seputar CAFTA. Hal inilah yang umumnya mendorong para pelaku bisnis lebih senang menghabiskan waktunya untuk mengelola bisnisnya dibandingkan menyisihkan waktunya untuk membaca koran, menonton televisi atau browsing informasi seputar CAFTA di internet.

Oleh karena itu, pemerintah yang disini berperan sebagai penanggung jawab secara keseluruhan atas CAFTA perlu menghadirkan suatu media yang menyuguhkan informasi-informasi seputar CAFTA yang dapat diakses oleh masyarakat, terutama para pelaku bisnis diamana infromasi tersebut dapat diakses kapanpun dan dimanapun(tidak dibatasi oleh letak geografis dan waktu) layaknya internet, mudah diakses yang berarti tidak membutuhkan skill khusus untuk mengaksesnya, murah yang berarti tidak membutuhkan banyak peralatan untuk mengaksesnya dan berbiaya murah seperti SMS dan MMS, praktis yang berarti dapat dibawa kemana-mana dan yang terpenting adalah informasi yang disuguhkannya pun merupakan informasi seputar CAFTA yang up to date dan berbobot.

Solusi

Untuk mengatasi masalah penyampaian informasi seputar CAFTA, kita perlu menghadirkan CAFTA Seluler(CASe). CASe merupakan teknologi telekomuniasi berbasis SMS dan MMS yang menyuguhkan informasi seputar CAFTA yang dapat digunakan oleh masyarakat, terutama para pelaku bisnis dalam menentukan strategi bisnis yang tepat dalam menghadapai CAFTA.

Informasi-infromasi yang terdapat dalam CASe, meliputi:
1. Kebudayaan
menyajikan informasi seputar kebudayaan negara-negara peserta CAFTA

2. Mode/trend
menyajikan informasi seputar mode/trend yang sedang mem-booming di negara-negara peserta CAFTA

3. Sektor usaha
menyajikan informasi seputar sektor-sektor usaha yang paling potensial dan tidak di suatu negara peserta CAFTA.

4. Track record
menampilkan informasi tentang pergerakan pasar di negara-negara peserta CAFTA, seperti daya beli masyarakat, selera konsumen, dsb.

Dengan mengetahui kebudayaan, mode yang sedang mem-booming, sektor usaha yang potensial dan tidak, serta track record yang berada di negara-negara peserta CAFTA maka dapat membantu para pelaku bisnis dalam menghadapi CAFTA dalam hal menentukan strategi bisnis yang tepat, cepat dan akurat, strategi pemasaran produk yang lebih baik, membantu dalam hal investasi dan dapat membantu meminimalisir risiko kegagalan/dampak negatif dari CAFTA.

Keuntungan lain yang didapat dengan menerapkan CASe ini adalah dapat menekan biaya operasional perusahaan/industri/pelaku bisnis dan meningkatkan profitabilitas.

Selain itu, CASe yang merupakan teknologi telekomunikasi berbasis SMS dan MMS, serta mampu berintegrasi dengan telepon seluler(asal mendukung SMS dan MMS) yang ada di masyarakat maka CASe merupakan media penyampaian informasi seputar CAFTA yang praktis, dapat diakses kapanpun dan dimanapun, mudah diakses dan murah, serta informasi yang disajikannya pun merupakan informasi yang up to date dan berbobot.

Rencana Implementasi dan Teknologi pendukung

CASe yang merupakan teknologi telekomunikasi berbasis SMS dan MMS maka untuk melakukan implementasi salah satu teknologi telekominikasi ini diperlukan kerjasama antara:

1. Perusahaan telekomunikasi yang ada di Indonesia
sebagai provider, pendukung operasional dan developer CASe

2. Departemen Perindutrian dan perdagangan, ekspor impor, kebudayaan dan badan pengamat pasar
sebagai sumber informasi seputar mode yang sedang mem-booming, kebudayaan, sektor usaha dan track record di negara-negara peserta CAFTA.

CASe dapat diakses oleh masyarakat luas ataupun para pelaku bisnis(baik pemain baru maupun senior) dengan cara melakukan registrasi terlebih dahulu nomor HP nya kepada operator seluler yang menyediakan layanan ini. Setelah melakukan registrasi para pelaku bisnis secara otomatis akan di push sms untuk informasi CAFTA terbaru berbasis text ataupun MMS untuk informasi CAFTA terbaru berbasis grafis. Selain itu, dalam CASe ini informasi yang di push kepada pengguna seluler berdasarkan request yang dilakukan oleh pengguna seluler tersebut. Jadi pengguna seluler tidak akan kebanjiran SMS atau MMS(overloading) seputar CAFTA yang tidak sesuai dengan kebutuhannya.

Benefit

Selain manfaat-manfaat CASe yang telah dijelaskan sebelumnya, teknologi CASe ini juga akan menguntungkan para provider layanan ini. Keuntungan yang diperoleh berdasarkan pulsa yang digunakan oleh para pengguna seluler untuk mengakses informasi seputar CAFTA. Bagi pemerintah, selain sebagai media penyampaian informasi seputar CAFTA, CASe juga berperan dalam melakukan edukasi kepada masyarakat, lebih mendekatkan lagi masyarakat dengan teknologi, dan yang paling utama adalah jika suatu saat pemerintah melakukan perjanjian lagi yang serupa CAFTA dengan negara lain maka setidaknya Indonesia sudah memiliki persiapan dalam hal teknologi telekomunikasi untuk menghadapinya. Dan jika dilihat dari pesatnya perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini, tentunya teknologi CASe ini dapat dikembangkan lagi menjadi teknologi telekomunikasi yang lebih interaktif dan multifungsi, misal dapat dikombinasikan dengan m-banking dalam melaukan e-transaksi, dsb.

Rabu, April 07, 2010

LENCANA HITAM

Malam semakin larut, suasana yang hening dan dinginnya malam yang menusuk ke kerongkongan memaksaku untuk pergi ke keranjang 1,5 X 2 m yang ada di sudut kamarku. Ku pejamkan mataku meskipun belum terasa mengantuk.

"Umbul-umbul blambangan...umbul-umbul blambangan..." sepenggal lagu alarm memaksaku bangun. "Ah...masih jam 2.45." ku berusaha bangun, namun belaian bantal dan keranjang tidak mengijinkannya. akhirnya aku pun terbangun sekitar jam 5 pagi.

Seperti rutinitas harian, setiap kali bangun aku pergi ke teras atas untuk mengambil jatah oksigen yang disediakan oleh alam. sembari melihat rumah-rumah yang masih belum beraktivitas aku membayangkan mimpiku semalam yang hampir mirip dengan mimpi-mimpi pada malam sebelumnya. "Mimpi terbang lagi...terbang lagi. tapi mengapa untuk kali ini untuk terbang saja sulit? tak seperti mimpi terbang sebelumnya yang sangat mudah dan menyenangkan. Ah bodo ah, namanya juga bunga tidur."

setelah merasa penuh oksigen ku ambil air wudhu sebagai prasyarat bertemu denganNya. Tak seperti biasanya hari ini aku merasa capek dan lelah, tak semangat kuliah, kangen emak dan bapak, pengen nangis, campur aduk mirip gado-gado di pinggir jalan yang dulu sering aku makan. tapi mau gimana lagi, udah jadi konsekuensi menjadi mahasiswa rantau, selain itu ini juga merupakan puzzle yang akan melengkapi perjalanan hidupku.

Jam ponsel menunjukkan 8.45, waktunya siap2 kuliah. dengan sebagian nyawa yang masih tertinggal di atas kasur empuk ku aku beranikan diriku untuk melangkah ke luar kontrakan yang berjarak 650m dari kampus. "tumben aq datang lebih awal dari dosennya(gumam dalam hati)."

Ku ikuti setiap detil dari petuah yang dosen ucapkan dan kucatat setiap coretan emas di papan putih yang nimbrung di depan kelas. semakin siang suasana kelas semakin hangat, canda tawa dan lelucon yang dibuat oleh dosen sedikit banyak mengobati perasaanku yang dari tadi pagi pengen nangis dan kangen emak bapak.

"Jeglarrrr...." bak petir di siang bolong. mendadak orang yang bergelar sebagai orang yang patut di GUgu dan ditiRU(Guru/Dosen) mengeluarkan senjata yang paling tajam sepanjang jaman. "KAMU(disini adalah aku), KAMU YANG BAJU ****, DAN *** ORANG KELUAR DARI KELAS SAYA!!!(sembari mengeluarkan energi negatif yang ada pada dirinya)." sejenak suasana kelas pun menjadi hening. "kesalahan saya apa pak?" tanyaku yang masih bingung. "KAMU MASIH TANYA KESALAHANMU APA??KELUAR DARI KELAS SAYA SEBELUM SAYA SEMAKIN MARAH!!! BAWA JUGA TASNYA KELUAR!!!" segera aku rapikan buku dan tasku dan menuju ke meja beliau. "TANDA TANGAN!" tegas beliau. kucari pulpen yang sedang bersembunyi di antara kertas-kertas di dalam tas, mungkin dia takut atau mungkin dia malu karena sahabatnya dikeluarkan dari kelas. "NGAA PUNYA PULPEN, NI SAYA PINJAMI." kata beliau dengan nada yang sedikkit meninggi. aku tetap diam, sembari mengeluarkan pulpen yang mulai keluar dari persembunyiannya. kemudian kububuhkan tanda tangan dan "Makasih pak."

Sembari melangkahkan kaki keluar aku berusaha menenangkan hati yang ingin sekali marah.
"Sabar...sabar, ileng saiki lagi poso... mosok gor goro-goro ditokno tko kelas mbatalne posomu."

Ketika di luar kelas, aku berusaha mencoba memposisikan diriku sebagai beliau dan dengan gambaran suasana yang sama seperti di kelas. Setelah merenung aku mencoba menarik garis perak di antara awan hitam dan putih. "Apa aku ramai? Nggak ah, daritadi aku diam. Oh, mungkin kesalahnku tadi gara-gara aku nanya ke temanku ketika dia lagi mengeluarkan energi negatifnya? tapi, aku kan nanya seputar matakuliah tepatnya apa yang dimaksud dengan monotonic dan non-monotonic. Ah, mungkin waktu nanyanya yang kurang tepat. ah, tak apalah mungkin itu potongan puzzle yang harus aku sisipkan di antara puzzle-puzzle lainnya."

Meskipun sedikit kecewa, tetapi aku mencoba memetik pelajaran berharga dari semua ini, bahwa lain kali aku harus berusaha lebih baik lagi dalam membaca suasana, supaya tidak salah langkah. tetapi seandainya ada kesempatan, aku hanya ingin tahu kesalahanku apa dan supaya aku bisa memperbaikinya. untuk sosok yang menjadi salah satu orang yang tidak akan pernah saya tentang* yang memberikan lencana hitam kepadaku, aku hanya ingin berucap "Siapa saja bisa marah. Marah itu mudah. Tetapi, marah kepada orang yang tepat, dengan derajat kemarahan yang tepat, pada saat yang tepat, untuk tujuan yang tepat, dengan cara yang tepat, itu tidak mudah. Akan Tetapi sebelum marah, menarik diri dan mendengarkan penjelasan orang lain adalah hal yang lebih baik dilakukan karena dari sana kita akan dapat melihat dari berbagai sudut pandang. Bukan maksud menggurui atau yang lainnya karena dari segi pengalaman hidup, bapak sudah jauh berpengalaman dan lebih mendalam, sedangkan saya baru anak kemarin sore. tetapi orang yanng bijak adalah orang yang mau mendengarkan, meskipun perkataan tsb berasal dari seorang balita."

maturnuwun sanget sampun ndidik kulo lan kulo nyuwun pangapunten yen kulo nggadah kalepatan...

Selasa, Februari 09, 2010

Tarif Murah Membawa Berkah

Kategori: Masyarakat Umum
Tema: Dampak tarif telekomunikasi yang murah terhadap upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia: Tarif Murah Membawa Berkah [1]

Oleh: Triyas D. Saputra [2]

Tahun 90-an mungkin telepon selular merupakan barang mewah yang hanya dapat dimiliki oleh kalangan tertentu saja. Harga ponsel dan pulsa yang mahal merupakan kendala utama akan kepemilikan salah satu produk teknologi telekomunikasi ini. Tentu saja hal ini sangat jauh berbeda dengan masa sekarang, dulu harga ponsel jutaan rupiah dan masih dengan bentuknya yang cukup besar, berantena, dan fitur terbatas. Tapi sekarang cukup merogoh minimal cepekceng dari saku sudah dapat memiliki salah satu produk teknologi telekomunikasi ini, bahkan bentuknya cukup stylish dan fitur yang lebih variatif.

Harga telepon selular yang terjangkau dan kesadaran masyarakat akan kebutuhan telekomunikasi membuat ponsel menjamur di berbagai kalangan, mulai dari kalangan Bos hingga kalangan tukang becak. Belum lagi promosi-promosi yang dilakukan oleh berbagai operator selular, tak helak membuat masyarakat makin antusias dalam menggunakan salah satu produk teknologi telekomunikasi ini.

Ditilik dari berbagai sudut pandang, kondisi ini sangat menguntungkan berbagai kalangan, mulai dari operator selular itu sendiri, pengusaha, karyawan, masyarakat pedesaan, konsumen, bahkan negara juga diuntungkan dari kondisi ini.

Tahun 2009, bisa dibilang sebagai tahun persaingan yang cukup ketat bagi produsen telepon selular, seperti Nokia, Sony Ericsson, Samsung, Motorola dan LG. Mereka harus bersaing dengan pendatang baru yang cukup sukses dalam menjaring pengguna telepon selular di Indonesia. Adalah BlackBerry (BB) yang merupakan salah satu produk teknologi telekomunikasi yang sedang hot-hot nya dalam menarik perhatian pengguna telepon selular.

Bagi operator selular, persaingan mulai dirasakan ketika salah satu operator selular raksasa di Indonesia (XL) meluncurkan promo tarif murah Rp 1/detik. Meskipun sebelumnya CDMA telah meluncurkan tarif murah, tetapi respon dari masyarakat belum terlalu signifikan. Takut akan pelanggannya beralih maka para pesaing XL pun meluncurkan promo yang serupa, bahkan sampai Rp 0,001/detik. Penurunan tarif telepon secara besar-besaran yang dilakukan oleh berbagai operator selular tentu saja juga mengubah status Indonesia dari salah satu negara penyedia tarif telekomunikasi termahal menjadi salah satu negara penyedia tarif telekomunikasi termurah.

Tarif Murah Membawa Berkah Bagi Dunia Telekomunikasi
Tidak hanya membawa berkah bagi pelanggannya saja, tarif murah juga dirasakan manfaatnya oleh para operator selular. Tak perlu jauh-jauh mengambil contoh, sebut saja XL yang mampu memposisikan dirinya sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi yang mendulang keuntungan mencapai 13,9 triliun pada tahun 2009. Selain itu XL juga mampu menggandeng pelangganya menjadi 31,4 juta atau naik 21% dibandingkan tahun 2008.

Berkah dari tarif murah juga dirasakan oleh para penyedia menara Base Transceiver Station (BTS). Hal ini dikarenakan semakin banyaknya menara-menara BTS yang dibutuhkan operator selular dalam memperluas jaringannya, terutama di daerah-daerah pelosok yang notabene sulit memperoleh sinyal. Sehingga hal tersebut mampu menggerakan roda perekonomian pada perusahaan BTS tersebut.

Tarif Murah Membawa Berkah Bagi Masyarakat Daerah
Masyarakat desa atau yang lebih dikenal dengan masyarakat daerah merupakan sekelompok orang yang selama ini paling jarang bersentuhan dengan teknologi telekomunikasi, terutama masyarakat pelosok atau pedalaman. Selain masih jaranganya jaringan kabel telepon yang masuk, harga yang mahal dari perangkat telekomunikasi juga menjadi masalah utama. Namun seiring berjalannya waktu, kedua masalah tersebut sedikit banyak dapat diatasi, yaitu dengan dihadirkannya telepon selular yang merupakan perangkat telekomunikasi nirkabel (tidak menggunakan kabel). Selain nirkabel, harganya yang semakin terjangkau juga menjadi faktor utama dalam mempengaruhi pergerakan perkembangan teknologi telekomunikasi ini.

Usai mengatasi kedua masalah tersebut, muncul lagi masalah baru yang harus diselesaikan oleh para jajaran manajemen operator selular, yaitu tentang bagaimana menjangkau daerah-daerah pelosok yang notabene sulit mendapatkan sinyal. Tetapi makin kesini masalah tersebut bukan lagi menjadi masalah utama, karena akibat dari tarif yang murah telah mampu meningkatkan pendapatan para operator telepon selular dan itu artinya perluasan jangkauan sinyal akan dilakukan secara besar-besaran terutama di daerah-daerah yang selama ini sulit memperoleh sinyal.

Alhasil, sekarang di daerah-daerah pelosok sudah mulai terjamah oleh teknologi telekomunikasi. Tentu hal ini sangat disambut dengan hangat dan gembira oleh para masyarakat daerah. Faktanya setelah bersentuhan dengan teknologi telekomunikasi, berkah yang dirasakannya pun sangat besar, seperti dalam hal perekonomian dan jembatan dalam peluang usaha.

Sebelum Teknologi telekomunikasi masuk mungkin untuk melakukan transaksi perekonomian seperti bertemu dengan agen atau pengepul harus face to face, tetapi sekarang cukup dengan SMS atau telepon transaksi perekonomian pun sudah dapat berjalan. Selain itu, dengan datangnya teknologi telekomunikasi di pedesaan juga mampu membuka peluang usaha baru seperti berjualan voucher pulsa, maka tak sedikit kita temui counter-counter penyedia pulsa yang berada di pinggir-pinggir jalan atau di susut-sudut pedesaan. Hal ini juga sekaligus membuktikan bahwa teknologi telekomunikasi yang “merakyat” juga menjadi faktor penggerak perekonomian pedesaan.

Tarif Murah Membantu Pemerintah Dalam Mengentaskan Pengangguran dan Kemiskinan, serta Mesin Pencetak Para Wirausahawan Muda
Pengangguran dan kemiskinan merupakan label lama dari negara kita. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi kedua masalah ini, mulai dari jaman Presiden Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono jilid II. Namun tetap saja kedua label ini masih erat menempel di tubuh negara kita.

Keadaan ini makin diperparah oleh korupsi yang terus merongrong negeri ini. Faktanya bahwa korupsi yang mencuri uang negara hingga triliunan rupiah telah meningkatkan tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.

Melihat fenomena tersebut maka peran industri telekomunikasi pun dibutuhkan. Maka jangan heran, jika banyak praktik korupsi terkuak setelah diperdengarkannya rekaman elektronik dari para pelaku koruptor, seperti kasus penyuapan yang dilakukan oleh Artalytha Suryani (Ayin). Tak hanya berhenti disitu saja, industri telekomunikasi juga berperan aktif dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Misalnya saja ketika dilakukannya penurunan tarif telekomunikasi di berbagai operator selular. Sambutan hangat dan welcome langsung menyeruak dari berbagai kalangan, baik yang berasal dari daerah perkotaan maupun daerah pedesaan bahkan pedalaman, mulai dari kalangan pebisnis hingga kalangan buruh, atau mulai dari kalangan atas hingga kalangan bawah. Faktanya setelah diturunkannya tarif telekomunikasi banyak sekali usaha-usaha penjualan voucher pulsa yang tumbuh bak jamur di musim penghujan di berbagai wilayah, mulai dari kota hingga sudut-sudut pedesaan. Lahirnya counter-counter penyedia pulsa telah membantu pemerintah dalam mengatasi penyediaan lapangan kerja di masyarakat. Bahkan penjualan pulsa pun tidak hanya dilakukan melalui counter-counter, tetapi juga secara personal. Sehingga pengangguran dan kemiskinan pun sedikit demi sedikit teratasi.

Hal tersebut juga diakui oleh Menteri Keuangan (MenKeu) Sri Mulyani bahwa industri telekomunikasi di Indonesia berperan serta dalam memberikan kontribusi pencapaian target pertumbuhan perekonomian Indonesia tahun 2009 sebesar 4,5%.

Penurunan tarif telekomunikasi yang “merakyat” juga menjadi mesin pencetak wirausahawan-wirausahawan muda di negeri ini. Wujud konkretnya adalah para penjual pulsa personal yang biasanya dilakoni oleh kaum pelajar atau mahasiswa. Tentu saja trend positif yang sudah cukup lama ini berkembang secara langsung telah mengajarkan bagaimana berpikir, bersifat dan bersikap menjadi wirausahawan pada generasi muda, walaupun masih dalam skala yang kecil. Tetapi kedepannya, dari yang kecil tersebut seyogyanya dapat mengahantarkan para generasi muda ini menjadi generasi penerus yang dapat membawa perubahan positif untuk bangsa ini.

Menganalisa semua hal di atas, sudah sepantasnya perkembangan telekomunikasi tidak hanya diorientasikan untuk kebutuhan jangka pendek saja atau hanya sekedar meraup keuntungan secara finansial, tetapi juga jangka panjang dan keuntungan selain finansial, seperti sosial, politik, pendidikan, budaya dan hal-hal yang dapat memperkokoh struktur perekonomian negeri ini. Peran aktif pemerintah, jajaran manajemen operator selular, konsumen dan semua kalangan yang terlibat dalam dunia telekomunikasi harus mampu membangun telekomunikasi Indonesia menjadi lebih baik secara bersama-sama. Berkah yang diperoleh dari tarif telekomunikasi yang murah merupakan salah satu contoh yang dapat dijadikan sebagai pemacu semangat dalam menciptakan era telekomunikasi di Indonesia menjadi lebih baik. Sehingga kedepannya, berkah ini semakin merata dan menyeluruh supaya dapat dirasakan oleh berbagai generasi dan kalangan, dari yang tua hingga anak-anak, dari kota hingga pelosok pedalaman, dan yang paling penting adalah dari, bagi dan untuk seluruh warga Negara Indonesia.

Referensi:
Harian Seputar Indonesia edisi Rabu 27 Januari 2010 dan Minggu 31 Januari 2010

[1] Naskah lomba untuk XL Award 2009 Lomba Karya Tulis dan Foto.


[2] Mahasiswa Teknik Informatika, FASILKOM-BINA NUSANTARA UNIVERSITY.

Sabtu, Januari 09, 2010

SMS-BANKING MEMPERMUDAH SEGALA URUSAN PERBANKAN

Teknologi SMS di jaman yang serba canggih dan instant bukanlah hal baru lagi. SMS yang merupakan kependekan dari Short Message Service adalah salah satu produk teknologi telekomunikasi berbasis nirkabel yang memungkinkan pengguna seluler untuk berbagi informasi secara singkat tanpa harus kehilangan maksud dan tujuan informasi didalamnya. Tarif murah yang menjadi unggulan dan dibarengi dengan keunggulan-keunggulan lainnya telah menghantarkan SMS menjadi salah satu produk telekomunikasi yang digandrungi di kalangan manapun.

Seiring perkembangan teknologi yang pesat, SMS yang awal mulanya hanya dikembangkan dalam dunia telekomunikasi saja disulap menjadi salah satu produk teknologi telekomunikasi yang mampu berkolaborasi dengan teknologi internet dan perbankan, atau yang biasa disebut SMS-Banking. Tujuannya pun sudah jelas yaitu untuk mempermudah manusia dalam melakukan segudang aktivitasnya, terutama yang berkaitan dengan bank.

SMS-
Banking mulai marak digunakan di Indonesia sejak tahun 2001 seiring berkembangnya pola pikir para pengelola industri perbankan yang ingin memanjakan nasabahnya. Untuk dapat menggunakan SMS-Banking para nasabah dapat menempuhnya melalui tiga cara sesuai kemampuan dari perangkat telepon seluler dan SIM Card nya, yaitu:
1. SMS Biasa
Transaksi dilakukan dengan cara mengirimkan SMS dengan kode tertentu ke nomor khusus yang telah disediakan oleh pihak bank.
2. Menu SIM Toolkit
Menu yang sudah terimplementasi pada SIM-Card, misalnya Life in hand (Pro XL)
3. Aplikasi Java
Seluler nasabah harus berteknologi Java dan terlebih dahulu harus menginstall aplikasi SMS-
Banking yang telah disediakan oleh bank bertalian. Tetapi dalam penggunaan SMS-Banking tidak perlu lagi mengirimkan kode-kode tertentu.

Dari ketiga cara tersebut, cara nomor satu merupakan cara yang sering digunakan para nasabah karena lebih fleksibel dan dapat diterapakan di berbagai SIM Card dan semua jenis perangkat telepon manapun.

Sms-Banking sebagai Bagian Sistem Informasi

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, SMS-
Banking bukan lagi hanya menjadi alat bantu dalam melakukan transaksi-transaksi perbankan, melainkan juga sebagai faktor pemampu industri perbankan dalam menjalankan bisnisnya. Kemudahan yang ditawarkan dan tanpa adanya batasan waktu, lokasi, dan jarak tempuh, SMS-Banking telah mampu memposisikan dirinya sebagai layanan yang menghadirkan kemudahan dalam mengakses transaksi-transaksi perbankan. Bahkan, saking mudahnya seakan-akan nasabah dibuat merasa menggenggam dunia perbankan di tangannya. Tentu saja hal ini sangat bertolak belakang dengan mesin ATM yang notabene dibatasi oleh lokasi, waktu dan jarak tempuh.

Jika dilihat dari segi pemakai, SMS-
Banking merupakan salah satu fasilitas perbankan yang ditujukan untuk para nasabah yang senang melakukan transaksi perbankan sendiri via elektronik(high tech), bukan ingin dilayani petugas bank secara langsung(high touch). Eksistensi SMS-Banking telah membuktikan bahwa kehadirannya sangatlah dibutuhkan di tengah-tengah aktivitas masyarakat yang sangat sibuk.

Pada dasarnya SMS-
Banking merupakan bagian dari suatu sistem yang sangat kompleks, yaitu sistem informasi. Jadi, supaya SMS-Banking dapat menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya masih terdapat dua komponen lagi yang dibutuhkan yaitu people dan bisnis proses.

People adalah orang-orang yang bersinggungan secara langsung dengan suatu sistem informasi. Dalam SMS-
Banking setidaknya terdapat tiga pihak yang memegang peranan penting. Mereka adalah:
1. System owner
Pemilik sistem yang bertanggungjawab atas pendanaan proyek pengembangan, pengoperasian, dan perawatan pada suatu sistem informasi(SMS-
Banking) yang biasanya terdiri dari jajaran manajemen.
2. Information System specialist
Pihak yang mengetahui bagaimana keberadaan bisnis proses layanan perbankan dan dapat menterjemahkannya menjadi suatu sistem informasi.
3. System user
Pihak yang memperhatikan kebutahan para nasabah(pengguna sistem eksternal), terutama para nasabah yang high tech.

Sedangkan pada bisnis proses, SMS-
Banking telah mendorong para pengelola industri perbankan untuk melakukan penyesuaian dalam proses bisnisnya terhadap fasilitas SMS-Content yang sebelumnya sudah ada. Tujuannya tak lain adalah untuk memastikan bahwa SMS-Banking dapat berjalan dengan baik dan dapat diterapkan di operator seluler manapun.

Keunggulan dan Kelemahan

Secara garis besar SMS-
Banking ditujukan untuk memberikan kemudahan kepada para nasabah dalam melakukan transaksi-transaksi perbankan, seperti pembayaran tagihan listrik, PAM, telepon, pengecekan saldo dan history transaksi terakhir atau transfer dana. Dan tentunya tanpa adanya batasan waktu, lokasi dan jarak tempuh. Sehingga, untuk mendukung hal tersebut SMS-Banking dilengkapi dengan beberapa keunggulan, diantaranya:
1. Tidak perlu mengantri di mesin ATM ataupun kantor bank.
2. Praktis, bisa dibawa kemana-mana.
3. Bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun.
4. Menghindari risiko kehilangan uang/harta atau risiko yang lebih besar lagi, seperti nyawa.
5. Tarif SMS yang relatif murah.

Walaupun demikian, ternyata SMS-
Banking pun masih terdapat beberapa kelemahan, misalnya:
1. Pemrosesan data yang terkadang lemot/lambat pada jam-jam tertentu.
2. Karena melibatkan dua buah server, yaitu server bank dan server operator seluler, maka jika salah satu server down akan mengganggu proses dalam bertransaksi.
3. Ketidakamanan yang mengancam setiap saat, seperti pencurian identitas.
4. Biasanya kurang bersahabat dengan orang-orang lansia.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, yang perlu diperhatikan adalah:
1. Hindari melakukan transaksi perbankan melalui SMS-
Banking di jam-jam dengan traffic yang tinggi, misalnya pada saat jam tutup kantor. Karena kemungkinan server bank sedang melakukan back up data
2. Rahasiakan pin dari siapapun dan jangan menyimpan pin di dompet dalam bentuk kertas ataupun lainnya, serta jangan menyimpan pin di seluler. Gunakan pin yang unik, bukan tanggal lahir atau hal-hal yang mudah untuk ditebak bagi orang lain.
3. Lakukan pengecekan saldo sebelum dan sesudah transaksi. Hal ini untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan seandainya selisih antara saldo sebelum pengecekan dan saldo setelah pengecekan tidak sesuai berdasarkan transaksi yang telah dilakukan.
4. Gunakanlah public key dan private key yang digunakan oleh perbankan untuk verifikasi pada awal transaksi.
5. Lakukan penggantian pin secara berkala dan continue.
6. Laporkan kepada bank jika ada hal-hal yang mencurigakan.

Menganalisa hal di atas, sudah selayaknya SMS-
Banking dikembangkan tidak hanya menyediakan fitur-fitur sebatas pengecekan saldo, transfer uang, perubahan pin, informasi kurs, suku bunga tabungan, dll, serta pembayaran(misalnya tiket) dan pembelian(misalnya pulsa) atau yang biasa disebut dengan e-commerce. Tetapi kedepannya diharapkan SMS-Banking dapat memberikan kontribusi dalam hal lain, seperti:
1. Pembayaran pajak, karena pembayaran pajak via SMS-
Banking dirasa lebih mudah dan nyaman, tidak perlu mengantri di kantor pajak dan dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Jika pembayaran pajak semakin mudah, hal ini dapat membuka peluang untuk menambah jumlah orang yang membayar pajak dan tentunya secara otomatis merupakan penambahan pemasukan bagi kas negara.
2. Penarikan dan penyetoran uang tunai, karena selama ini SMS-
Banking hanya mampu melayani dalam bentuk non-tunai. Dan seandainya hal ini terwujud tentu akan sangat membantu para nasabah dalam melakukan penarikan dan penyetoran uang tunai, terutama untuk daerah-daerah pelosok(yang jauh dari kantor bank dan mesin ATM). Tetapi untuk transaksi yang satu ini tentunya dibutuhkan kerjasama dengan pihak lain yang non-perbankan.

Semoga harapan-harapan tersebut segera terwujud. Karena dengan SMS-
Banking mempermudah segala urusan perbankan.

Referensi:
http://smsaplikasi.blogspot.com/2009/12/sms-banking-transaksi-perbankan-di.html


Senin, Januari 04, 2010

Alasan Kerja Keras Adalah Energi Kita

Roda memang selalu berputar. Terkadang di atas, kadang juga di bawah. Seperti minyak bumi di negeri ini. Pernah suatu waktu minyak bumi menjadi malaikat penolong bangsa ini, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi juga menjadi senjata pembunuh yang ampuh. PERTAMINA yang dikomandani Ibnu Sutowo dengan produk minyaknya telah sukses menyelamatkan Indonesia dari jurang kehancuran yang menjadi warisan orde lama dengan inflasi mencapai 600%. Sungguh suatu prestasi yang sangat membanggakan.

Pada waktu itu, Indonesia yang hanya mengkonsumsi minyak kurang dari 1 juta barel per hari telah berhasil menggenjot produksi minyaknya dari 500 ribu barel/hari menjadi 1,7 juta barel/hari. Alhasil, surplus produksi minyak berhasil diraih dan artinya hal tersebut memberikan pendapatan ekstra besar bagi bangsa ini yang mampu menggerakan roda perekonomian. Tentu saja hal itu adalah buah dari kerja keras PERTAMINA. Karena Kerja Keras Adalah Energi Kita.

Dalam perkembangannya, minyak bumi tetap menjadi primadona dalam menyokong pergerakan roda perekonomian bangsa ini. Namun, kini justru minyak bumi lah yang menjadi senjata pembunuh yang ampuh. Menurunya produktivitas karena mulai uzurnya sumur-sumur penghasil minyak, konsumsi yang semakin membumbung dan harga pasar dunia yang tidak terkendali telah membuat bangsa ini menghadapi hadangan defisit dan merubah statusnya dari negara pengekspor minyak menjadi negara pengimpor minyak.

Satu hal yang perlu digarisbawahi bahwa minyak bumi bukanlah salah satu sumber daya alam yang mudah untuk digenjot produksinya. Proses produksi membutuhkan biaya dan waktu yang tidaklah sedikit. Bahkan usaha tersebut sering kali kandas karena cadangan yang telah ditemukan tidak sesuai dengan nilai ekonomis.

Upaya Diversifikasi
Sadar akan problematika yang dihadapi, pemerintah pun berusaha mengurangi kebiasaanya bergantung pada minyak bumi. Diversifikasi menjadi langkah yang tidak bisa ditawar lagi bagi bangsa ini. Batu bara dan gas alam menjadi kandidat terkuat dalam menggeser pesona minyak bumi. Meskipun diversifikasi mulai dilakukan, ternyata sudah ada beberapa masalah yang mengganjal sebelumnya, seperti surat kontrak ekspor yang merugikan bangsa ini. Kita telah teledor mengekspor gas alam yang bernilai sangat tinggi dengan harga yang murah.

Tetapi juga perlu diingat bahwa diversifikasi masih menggunakan bahan bakar fosil yang notabene membutuhkan waktu jutaan tahun untuk membentuknya. Menurut data Departemen ESDM, batu bara hanya akan mampu menopang kebutuhan energi domestik 150 tahun ke depan, gas alam 68 tahun ke depan dan minyak mentah akan diprediksikan habis 15 tahun lagi jika tidak ditemukan ladang-ladang baru penghasil minyak.

Selain proses pembentukan yang memakan waktu jutaan tahun, diversifikasi merupakan langkah yang simalakama, alih-alih ingin mempertahankan ketahanan energi suatu Negara, justru emisi CO2 dari proses diversifikasi menyebabkan masalah baru yang menjadi polemik di negara belahan dunia manapun. Masalah tersebut adalah efek rumah kaca yang masih bersaudara dengan global warming. Kalau sudah begitu, Mampukan bangsa ini lulus dari ujian ketahanan energi? Apa yang semestinya dilakukan?

Biofuel
Sekarang bukanlah era bermalas-malasan dan mengandalkan kekayaan alam Indonesia. Atau duduk manis di ruangan ber-AC sambil menghitung nilai kekayaan. Ini masalah serius yang bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan atau PERTAMINA dan anak perusahaannya. Ini adalah tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara dan sekaligus makhluk pengguna energi terbesar dibandingkan dengan makhluk lainnya.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa bangsa ini sedang menghadapi ujian ketahanan energi. Diversifikasi yang menjadi solusi ternyata tidak mampu memberikan garansi bahwa ketahanan energi akan terjamin kuantitasnya. Di lihat dari letak geografis, sebenarnya Indonesia sangat mumpuni dalam mengatasi masalah kebutuhan energi. Indonesia yang beriklim tropis dan bertanah subur tentu memberikan nilai ++ dalam menyelesaikan masalah ini.

Negara yang menyandang status sebagai negara zamrud khatulistiwa ini sebenarnya sangat berpotensi untuk dikembangkannya biofuel. Yaitu bahan bakar ramah lingkungan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dengan bahan baku hasil bumi, seperti jarak. Kita sepatutnya mencontoh negara Brasil yang sukses dengan program biofuelnya. Brasil sempat menjadi negara pengekspor biofuel nomor satu dunia. Dan tentu saja hal tersebut sangat membantu roda perekonomian negara yang terkenal dengan sepak bolanya ini.

Meskipun biofuel sudah dicanangkan di Indonesia, ternyata kehadirannya kurang mendapatkan respon yang cukup dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan pada awal 2008 17 perusahaan biofuel yang tergabung dalam Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) sempat memilih menyetop produksi karena pasar belum kondusif. Aprobi menuntut pemerintah untuk memberikan kemudahan dalam berbisnis biofuel ini, misalnya dengan memberikan insentif. Aprobi juga menuntut pemerintah agar memasukkan biofuel ke dalam rencana pemakaian energi Indonesia. Tapi fakta berbicara lain, sampai sekarang belum ada peraturan yang mengikat untuk pemakaian biofuel, padahal biofuel merupakan bisnis yang sangat berpotensi menguntungkan bangsa ini, walaupun sekarang belum booming di masyarakat. Bahkan, para petani jarak yang menjadi objek dari program ini juga mulai resah karena kurangnya perhatian dari pemerintah. Boro-boro dapat perhatian, iklan tentang biofuel saja ternyata tidak segemelegar dan semeriah iklan produk-produk otomotif yang ada di media elektronik dan atau massa. Padahal produk-produk otomotif tersebut mendorong masyarakat untuk menggunakan minyak bumi lebih banyak lagi. Tak urung potensi yang sangat menjanjikan ini hanya menjadi hitung-hitungan dan coretan indah di atas kertas.

Saatnya Melihat Ke Depan dan Berpikir Realistis
Tak perlu dalam-dalam menggali untuk mendapatkan energi alternatif pengganti minyak bumi, sebenarnya kita telah memiliki energi yang tidak akan habis dan tentunya sangat ramah lingkungan. Energi tersebut adalah matahari.

Bisnis sel surya ini sebenarnya sangat menguntungkan dan tentunya sangat cocok bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan masih banyaknya daerah terpencil. Bisnis yang memanfaatkan tenaga matahari ini sudah mulai dikembangkan di beberapa negara berkembang lainnya, seperti Nigeria, Honduras, Rep. Dominika dan India. Kesuksesan negara-negara tersebut dalam mengembangkan energi matahari menjadi energi alternatif pengganti minyak bumi patut dijadikan teladan bagi Indonesia.

Di Nigeria, bisnis sel surya telah mampu menghantarkan negeri ini melakukan pemerataan pembangunan dan memenuhi kebutuhan energi negaranya. Masyarakat pedesaan dan terpencil yang dikenalakan teknologi ini telah mampu memenuhi energi bagi daerahnya sendiri tanpa harus mengandalakan minyak bumi. Bahkan di India, bisnis sel surya ini telah mampu memberikan pemasukan negaranya sebesar USD 3 juta per tahun.

Menganalisa pembahasan di atas, sudah saatnya kita menyingsingkan lengan baju dan bekerja keras untuk mempertahankan kebutuhan energi negara kita. Tanpa kerja keras mungkin hal itu hanya akan menjadi mimpi belaka. Karena Kerja Keras Adalah Energi Kita, energi yang diperlukan untuk membawa negeri ini menjadi lebih baik.

Langkah awal yang mungkin bisa dilakukan adalah melakukan pengurangan dalam pemakaian produk-produk yang berbahan bakar dasar minyak bumi, seperti kendaraan bermotor, kurangi pemborosan listrik dan mulai mempergunakan produk-produk yang ramah lingkungan. Harapan pun tak muluk-muluk, bagi PERTAMINA diharapkan semakin gencar dan gegap gempita dalam memperkenalkan produk-produknya, terutama yang ramah lingkungan seperti elpiji. Dan tentunya dengan bekerjasama dengan pemerintah, PERTAMINA juga diharapkan benar-benar dapat merealisasikan biofuel dan bisnis sel surya di Indonesia. Dengan begitu pemenuhan kebutuhan akan energi dan pemerataan pembangunan optimis bisa tercapai. Semoga dengan kerja keras semua hal positif ini dapat terealisasikan, karena Kerja Keras Adalah Energi Kita, energi positif untuk bangsa yang positif.

Referensi:
Harian Seputar Indonesia edisi 3 januari 2010