Sabtu, Januari 09, 2010

SMS-BANKING MEMPERMUDAH SEGALA URUSAN PERBANKAN

Teknologi SMS di jaman yang serba canggih dan instant bukanlah hal baru lagi. SMS yang merupakan kependekan dari Short Message Service adalah salah satu produk teknologi telekomunikasi berbasis nirkabel yang memungkinkan pengguna seluler untuk berbagi informasi secara singkat tanpa harus kehilangan maksud dan tujuan informasi didalamnya. Tarif murah yang menjadi unggulan dan dibarengi dengan keunggulan-keunggulan lainnya telah menghantarkan SMS menjadi salah satu produk telekomunikasi yang digandrungi di kalangan manapun.

Seiring perkembangan teknologi yang pesat, SMS yang awal mulanya hanya dikembangkan dalam dunia telekomunikasi saja disulap menjadi salah satu produk teknologi telekomunikasi yang mampu berkolaborasi dengan teknologi internet dan perbankan, atau yang biasa disebut SMS-Banking. Tujuannya pun sudah jelas yaitu untuk mempermudah manusia dalam melakukan segudang aktivitasnya, terutama yang berkaitan dengan bank.

SMS-
Banking mulai marak digunakan di Indonesia sejak tahun 2001 seiring berkembangnya pola pikir para pengelola industri perbankan yang ingin memanjakan nasabahnya. Untuk dapat menggunakan SMS-Banking para nasabah dapat menempuhnya melalui tiga cara sesuai kemampuan dari perangkat telepon seluler dan SIM Card nya, yaitu:
1. SMS Biasa
Transaksi dilakukan dengan cara mengirimkan SMS dengan kode tertentu ke nomor khusus yang telah disediakan oleh pihak bank.
2. Menu SIM Toolkit
Menu yang sudah terimplementasi pada SIM-Card, misalnya Life in hand (Pro XL)
3. Aplikasi Java
Seluler nasabah harus berteknologi Java dan terlebih dahulu harus menginstall aplikasi SMS-
Banking yang telah disediakan oleh bank bertalian. Tetapi dalam penggunaan SMS-Banking tidak perlu lagi mengirimkan kode-kode tertentu.

Dari ketiga cara tersebut, cara nomor satu merupakan cara yang sering digunakan para nasabah karena lebih fleksibel dan dapat diterapakan di berbagai SIM Card dan semua jenis perangkat telepon manapun.

Sms-Banking sebagai Bagian Sistem Informasi

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, SMS-
Banking bukan lagi hanya menjadi alat bantu dalam melakukan transaksi-transaksi perbankan, melainkan juga sebagai faktor pemampu industri perbankan dalam menjalankan bisnisnya. Kemudahan yang ditawarkan dan tanpa adanya batasan waktu, lokasi, dan jarak tempuh, SMS-Banking telah mampu memposisikan dirinya sebagai layanan yang menghadirkan kemudahan dalam mengakses transaksi-transaksi perbankan. Bahkan, saking mudahnya seakan-akan nasabah dibuat merasa menggenggam dunia perbankan di tangannya. Tentu saja hal ini sangat bertolak belakang dengan mesin ATM yang notabene dibatasi oleh lokasi, waktu dan jarak tempuh.

Jika dilihat dari segi pemakai, SMS-
Banking merupakan salah satu fasilitas perbankan yang ditujukan untuk para nasabah yang senang melakukan transaksi perbankan sendiri via elektronik(high tech), bukan ingin dilayani petugas bank secara langsung(high touch). Eksistensi SMS-Banking telah membuktikan bahwa kehadirannya sangatlah dibutuhkan di tengah-tengah aktivitas masyarakat yang sangat sibuk.

Pada dasarnya SMS-
Banking merupakan bagian dari suatu sistem yang sangat kompleks, yaitu sistem informasi. Jadi, supaya SMS-Banking dapat menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya masih terdapat dua komponen lagi yang dibutuhkan yaitu people dan bisnis proses.

People adalah orang-orang yang bersinggungan secara langsung dengan suatu sistem informasi. Dalam SMS-
Banking setidaknya terdapat tiga pihak yang memegang peranan penting. Mereka adalah:
1. System owner
Pemilik sistem yang bertanggungjawab atas pendanaan proyek pengembangan, pengoperasian, dan perawatan pada suatu sistem informasi(SMS-
Banking) yang biasanya terdiri dari jajaran manajemen.
2. Information System specialist
Pihak yang mengetahui bagaimana keberadaan bisnis proses layanan perbankan dan dapat menterjemahkannya menjadi suatu sistem informasi.
3. System user
Pihak yang memperhatikan kebutahan para nasabah(pengguna sistem eksternal), terutama para nasabah yang high tech.

Sedangkan pada bisnis proses, SMS-
Banking telah mendorong para pengelola industri perbankan untuk melakukan penyesuaian dalam proses bisnisnya terhadap fasilitas SMS-Content yang sebelumnya sudah ada. Tujuannya tak lain adalah untuk memastikan bahwa SMS-Banking dapat berjalan dengan baik dan dapat diterapkan di operator seluler manapun.

Keunggulan dan Kelemahan

Secara garis besar SMS-
Banking ditujukan untuk memberikan kemudahan kepada para nasabah dalam melakukan transaksi-transaksi perbankan, seperti pembayaran tagihan listrik, PAM, telepon, pengecekan saldo dan history transaksi terakhir atau transfer dana. Dan tentunya tanpa adanya batasan waktu, lokasi dan jarak tempuh. Sehingga, untuk mendukung hal tersebut SMS-Banking dilengkapi dengan beberapa keunggulan, diantaranya:
1. Tidak perlu mengantri di mesin ATM ataupun kantor bank.
2. Praktis, bisa dibawa kemana-mana.
3. Bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun.
4. Menghindari risiko kehilangan uang/harta atau risiko yang lebih besar lagi, seperti nyawa.
5. Tarif SMS yang relatif murah.

Walaupun demikian, ternyata SMS-
Banking pun masih terdapat beberapa kelemahan, misalnya:
1. Pemrosesan data yang terkadang lemot/lambat pada jam-jam tertentu.
2. Karena melibatkan dua buah server, yaitu server bank dan server operator seluler, maka jika salah satu server down akan mengganggu proses dalam bertransaksi.
3. Ketidakamanan yang mengancam setiap saat, seperti pencurian identitas.
4. Biasanya kurang bersahabat dengan orang-orang lansia.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, yang perlu diperhatikan adalah:
1. Hindari melakukan transaksi perbankan melalui SMS-
Banking di jam-jam dengan traffic yang tinggi, misalnya pada saat jam tutup kantor. Karena kemungkinan server bank sedang melakukan back up data
2. Rahasiakan pin dari siapapun dan jangan menyimpan pin di dompet dalam bentuk kertas ataupun lainnya, serta jangan menyimpan pin di seluler. Gunakan pin yang unik, bukan tanggal lahir atau hal-hal yang mudah untuk ditebak bagi orang lain.
3. Lakukan pengecekan saldo sebelum dan sesudah transaksi. Hal ini untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan seandainya selisih antara saldo sebelum pengecekan dan saldo setelah pengecekan tidak sesuai berdasarkan transaksi yang telah dilakukan.
4. Gunakanlah public key dan private key yang digunakan oleh perbankan untuk verifikasi pada awal transaksi.
5. Lakukan penggantian pin secara berkala dan continue.
6. Laporkan kepada bank jika ada hal-hal yang mencurigakan.

Menganalisa hal di atas, sudah selayaknya SMS-
Banking dikembangkan tidak hanya menyediakan fitur-fitur sebatas pengecekan saldo, transfer uang, perubahan pin, informasi kurs, suku bunga tabungan, dll, serta pembayaran(misalnya tiket) dan pembelian(misalnya pulsa) atau yang biasa disebut dengan e-commerce. Tetapi kedepannya diharapkan SMS-Banking dapat memberikan kontribusi dalam hal lain, seperti:
1. Pembayaran pajak, karena pembayaran pajak via SMS-
Banking dirasa lebih mudah dan nyaman, tidak perlu mengantri di kantor pajak dan dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Jika pembayaran pajak semakin mudah, hal ini dapat membuka peluang untuk menambah jumlah orang yang membayar pajak dan tentunya secara otomatis merupakan penambahan pemasukan bagi kas negara.
2. Penarikan dan penyetoran uang tunai, karena selama ini SMS-
Banking hanya mampu melayani dalam bentuk non-tunai. Dan seandainya hal ini terwujud tentu akan sangat membantu para nasabah dalam melakukan penarikan dan penyetoran uang tunai, terutama untuk daerah-daerah pelosok(yang jauh dari kantor bank dan mesin ATM). Tetapi untuk transaksi yang satu ini tentunya dibutuhkan kerjasama dengan pihak lain yang non-perbankan.

Semoga harapan-harapan tersebut segera terwujud. Karena dengan SMS-
Banking mempermudah segala urusan perbankan.

Referensi:
http://smsaplikasi.blogspot.com/2009/12/sms-banking-transaksi-perbankan-di.html